logo blog

Selamat Datang Di Blognya Kang FJ

Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.

Agama Terbaik di Indonesia, di Dunia dan Akhirat

Seorang guru adalah murid yang telah sepuh dalam memahami pengetahuan yang telah dikuasai oleh gurunya.
Seorang orang tua adalah anak yang telah sepuh dalam mewarisi kehidupan yang telah di lalui oleh orang tuanya.
Hendaklah para penerus menghargai kebudayaan luhur yang telah di ajarkan oleh para pendahulunya dan hendaklah para pewaris mengapresiasi apa yang telah pernah berhasil di masa lalu negaranya.
Indonesia adalah penerus tongkat estafet Nusantara. Seperti halnya Islam adalah penerus tongkat estafet Budhism. Sekarang masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam, sedangkan dahulu masyarakat Nusantara mayoritas beragama Budha.
Sesungguhnya Budhisme adalah ajaran yang paling sukses di Nusantara. Karena Nusantara merupakan salah satu Negeri Budhisme yang paling cepat merealisiasi kesunyataan atau kebenaran ajaran Budha terutama tentang Anica atau ketidakkekalan. Di antara negeri-negeri Budhis lainnya, yakni India, Cina, Tibet, Buthan, Nepal, Sri Lanka, Jepang, Korea Selatan, Myanmar, Thailand, Singapura dll. Maka Nusantara adalah satu-satunya negeri Budhis yang pernah mengalami fenomena paling unik. Yakni mengalami perkembangan awal dengan trek yang cukup mulus, kemudian mengalami pergolakan ke arah kejayaan dengan begitu cepatnya, kemudian eksistensi Budhisme Nusantara mulai mengendur, dan akhirnya sampai Nihil.
Setelah kerajaan Majapahit ibu kota Nusantara menjadi kerajaan kuat yang berdaulat dan berjaya, konon agama Budha juga ikut berkembang dengan sangat pesat di seluruh kekuasaan Nusantara, karena Roh Luhur Nusantara adalah Spirit of Budhism. Kerajaan Majapahit dan ajaran Budha, seperti beriringan selangkah sejalan hingga sama-sama mencapai masa-masa keemasan. Akhirnya tercapailah klimaksnya, puncak kejayaan tertinggi yang bisa di capai oleh Budhisme Nusantara. Hingga pada akhirnya masa keemasan kerajaan Budhisme memasuki periode yang namanya pasca klimaks, di mana terjadi penurunan eksistensi sampai ke titik nol di mana dalam sejarah Nusantara, ada saat kita tidak bisa lagi menemukan jejak-jejak keberadaan ajaran Budhisme di Nusantara ini. Di mana bahkan Borobudur pun pernah hilang selama ratusan tahun sebelum di temukan oleh sejarawan Belanda, Sanggha/ perkumpulan murid-murid Budha yang sebelumnya jaya juga hilang dari bumi pertiwi sebelum seorang biksu Thailand datang ke Borobudur di masa sesaat setelah kemerdekaan, yang sebelumnya tidak ada lagi satu biksu pun yang terlihat di bumi Nusantara yang nota bene adalah kerajaan Budha terbesar di masa lalu. Bahkan sampai sekarang pun, jumlah biksu di Indonesia tidak pernah mencapai jumlah seratus orang. Para biksu Indonesia justru kebanyakan orang Indonesia yang tidak beragama Budha dan mengenal/ belajar Budhisme pun di luar Negeri. Miris, padahal Komunitas Sanggha Nusantara pada masa lampau, di perkirakan lebih besar dari pada komunitas Sanggha yang ada di Cina dan yang ada di India.
Padahal kita tahu Cina itu luas dan India juga luas sekaligus merupakan tempat kelahiran Budha. Tapi luasnya kerajaan Budha Nusantara dan Komunitas Sanggha di masa lalu, lebih besar dari yang terbesar. Memang miris negeri Eks Budhis, kini menjadi negara pengekspor ajaran Budhis dari luar negeri. Mantan negara Budha terbesar di dunia, justru kini menjadi negara yang menganak bawangkan agama Budha. Mungkin ini yang di namakan kera makan pala, Karmapala; tidak semua orang,  termasuk yang satu bangsa bahkan yang satu keluarga pun tidak memiliki kemampuan karma yang sama untuk bisa bertemu, mempelajari dan meyakini Dharma ajaran luhur Sang Budha.
Candi Borobudur adalah saksi bisu dari kebesaran/ eksistensi ajaran Budha di masa lalu Indonesia/ Nusantara, karena Borobudur adalah Candi Budha terbesar di dunia.
Masihkah Anda menganggap ajaran Budha, sebagai agama kaleng kaleng ?
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Copyright © 2013. Saling Barter Ilmu & Informasi On Dunia Maya - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger