Ternyata Penderitaan terlahir dari Kebahagiaan, Neraka tercipta karena Surga. Celakanya semua orang mengejar Kebahagiaan dan Surga. Tidak sekedar berdasarkan filosofi Yin Yang, tetapi realitanya memang begitu. Ilustrasinya seperti Bandul, yang bergerak ekstrim ke kiri akan berbalik bergerak membalas ekstrim ke kanan. Ibaratnya Surga itu adalah ekstrim kanan maka Neraka itu adalah ekstrim kirinya. Demikian pula kebahagiaan adalah ekstrim kanan, sedangkan penderitaan adalah kebalikannya. Keseimbangan hanya ada di tengah atau yang lebih di kenal dengan jalan tengah. Di tengah ada keseimbangan, ketenangan, istirahat, berhenti dari gejolak itulah kedamaian. Sedangkan kebahagiaan identik dengan kesenangan, kenikmatan, pesta pora, maksiat, miras, Narkoba dll. Jadi, kalau anda ingin Kebahagiaan dan anda ingin tahu Surga itu bagaimana sangat gampang, tidak perlu repot-repot mendalami ajaran agama tertentu. Pergi saja ke diskotik/ dugem, cafe remang-remang, rumah bordir/ t4 prostitusi , minum inex, hisap sabu, suntik putaw, konsumsi heroin, kokain, ikut dangdutan/ dangdut koplo dan gaya hidup Hedonisme lainnya. Kebahagiaan/ Surga ya sebatas itu, mau kebahagiaan lebih nggak ada lagi sudah mentok sampai di situ, bedanya cuma dosis atau takarannya saja. Bedanya secantik-cantiknya biduan dangdut, secantik-cantiknya PSK/pelakor, seribu kali lebih cantik bidadari itu saja. Kalau di bumi ini ML, nikmatnya cuma lima atau lima puluh menit. Di Surga sana ML bisa sampai lima jam atau lima hari. Tapi hukum kenikmatan, sama dengan hukum ketidak pernah terpasang, jadi akhirnya sia-sia juga. Bayangin anda selama jutaan tahun hidupnya bahagia/nikmat terus, terus pada akhirnya harus mengalami penderitaan selama jutaan tahun lagi di kemudian hari. Ya sia-sia....
Pilihannya cuma ada dua;
Pilih mana : menderita dulu kemudian bahagia atau bahagia dulu baru menderita. Anda pasti mengatakan bahagia dulu, lalu kemudian bahagia lagi. Pokoknya bahagia itu kekal dan abadi. Dasar serakah, egois dan keras kepala. Giliran bahagia pengen kekal abadi, pas menderita pengen cepet-cepet mati. Inilah pilihan yang paling jenius, pilihan yang paling tepat, akurat dan pintar. Yaitu pilihan yang ada di tengah-tengah di antara dua pilihan ini tadi. Pilihannya wajib berpasangan, tapi juga tidak mutlak harus milih salah satu.
Pilih mana : menderita dulu kemudian bahagia atau bahagia dulu baru menderita. Anda pasti mengatakan bahagia dulu, lalu kemudian bahagia lagi. Pokoknya bahagia itu kekal dan abadi. Dasar serakah, egois dan keras kepala. Giliran bahagia pengen kekal abadi, pas menderita pengen cepet-cepet mati. Inilah pilihan yang paling jenius, pilihan yang paling tepat, akurat dan pintar. Yaitu pilihan yang ada di tengah-tengah di antara dua pilihan ini tadi. Pilihannya wajib berpasangan, tapi juga tidak mutlak harus milih salah satu.