Keterhubungan Antara Perzinahan Pernikahan dan Cinta Abadi Part 1
Oleh : YH. Panyandikho
Secara umum, hukum adat dan sosial masyarakat kita mengetahui bahwa berzinah adalah tidak bermoral, dosa dan jelas merupakan karma buruk. Namun benarkah demikian, apakah berzinah benar-benar karma buruk. Padahal kan berzinah itu nikmat, nikmat itu membuat bahagia. Bahagia sama dengan Surga, Surga itu kan tujuan banyak orang. Sampai di sini logikanya kan benar demikian ya. Tapi dalam perzinahan tentunya di sini harus minimal ada dua orang pelaku atau sepasang, misalnya yang satu laki dan satunya lagi wanita. Masa sih berzinah bisa dilakukan oleh satu orang saja, itu namanya coley kelez.... Definisi dari berzinah adalah hubungan seks yang di lakukan oleh dua orang manusia yang tidak memiliki ikatan resmi. Terserah mau mereka saling cinta atau tidak, mau itu karena di iming-imingi janji sesuatu atau tidak yang jelas kalau mereka melakukan hubungan kelamin sebelum menikah itu namanya berzinah.
Sebenarnya Sex adalah sesuatu yang Netral atau biasa-biasa saja, bukan sesuatu yang hina atau mulia. Karena itu adalah fitrah atau kodrat dasar manusia, supaya bisa memiliki keturunan dan memiliki aspirasi untuk mempertahankan eksistensi kehidupan generasinya. Tapi kenapa Sex di pandang menjadi begitu hina, tabu untuk di bahas dan merasa canggung atau malu untuk meminta pencerahan tentang Sex dari orang-orang yang dianggap mumpuni dalam hal ini. Padahal gara-gara hal ini banyak remaja yang kehilangan masa depannya, hamil di luar nikah/ bunting di bawah umur, aborsi, depresi, merasa hina, hingga bunuh diri dll. Sebenarnya Sex erat kaitannya dengan karma, tapi di sini bukanlah melulu 100% karma buruk, yang menjadi karma buruk adalah rasa bersalah/ penyesalan karena Sex itu sendiri, rasa malu itu sendiri, aborsi adalah karma yang sangat berat karena merupakan pembunuhan, belum lagi rasa sakit hati karena calon pasangan belum tentu setia/ suatu saat timbul benci/ cemburu inilah karma buruk, belum lagi karena cemburu si cewek memotong kelamin lakinya/ jangan bilang tidak ada yang demikian, belum lagi karena kelamin si cowok di potong oleh si wanitanya si cowok kemudian marah dan membunuh si ceweknya tersebut/ karma buruk yang sangat berat terjadi lagi. Jadi, sampai di sini saja sudah banyak rentetan karma buruk yang bisa terjadi. Inilah rentetan karma karma buruk yang bisa saja terjadi akibat perzinahan, karena belum ada ikatan bisa dengan mudahnya terjadi penyangkalan cinta, penghianatan, penipuan dan karma buruk lainnya. Sebenarnya para perumah tangga saja yang sudah jelas-jelas memiliki ikatan pun tidak kalah parah, dengan pezina lovers. Karena mereka yang menikah tentunya adalah manusia yang nafsunya juga masih kental. Dan masing-masing pasangan memiliki karakter yang berbeda, aturan yang berbeda, latar belakang yang berbeda, level keyakinan spiritual yang berbeda atau jangan-jangan agamanya juga beda, pendidikan yang berbeda, tingkat pencapaian dan pengalaman spiritual yang mungkin sama-sama dangkal. Di sini perzinahan pasca pernikahan bisa saja terjadi.
Sebenarnya Sex adalah sesuatu yang Netral atau biasa-biasa saja, bukan sesuatu yang hina atau mulia. Karena itu adalah fitrah atau kodrat dasar manusia, supaya bisa memiliki keturunan dan memiliki aspirasi untuk mempertahankan eksistensi kehidupan generasinya. Tapi kenapa Sex di pandang menjadi begitu hina, tabu untuk di bahas dan merasa canggung atau malu untuk meminta pencerahan tentang Sex dari orang-orang yang dianggap mumpuni dalam hal ini. Padahal gara-gara hal ini banyak remaja yang kehilangan masa depannya, hamil di luar nikah/ bunting di bawah umur, aborsi, depresi, merasa hina, hingga bunuh diri dll. Sebenarnya Sex erat kaitannya dengan karma, tapi di sini bukanlah melulu 100% karma buruk, yang menjadi karma buruk adalah rasa bersalah/ penyesalan karena Sex itu sendiri, rasa malu itu sendiri, aborsi adalah karma yang sangat berat karena merupakan pembunuhan, belum lagi rasa sakit hati karena calon pasangan belum tentu setia/ suatu saat timbul benci/ cemburu inilah karma buruk, belum lagi karena cemburu si cewek memotong kelamin lakinya/ jangan bilang tidak ada yang demikian, belum lagi karena kelamin si cowok di potong oleh si wanitanya si cowok kemudian marah dan membunuh si ceweknya tersebut/ karma buruk yang sangat berat terjadi lagi. Jadi, sampai di sini saja sudah banyak rentetan karma buruk yang bisa terjadi. Inilah rentetan karma karma buruk yang bisa saja terjadi akibat perzinahan, karena belum ada ikatan bisa dengan mudahnya terjadi penyangkalan cinta, penghianatan, penipuan dan karma buruk lainnya. Sebenarnya para perumah tangga saja yang sudah jelas-jelas memiliki ikatan pun tidak kalah parah, dengan pezina lovers. Karena mereka yang menikah tentunya adalah manusia yang nafsunya juga masih kental. Dan masing-masing pasangan memiliki karakter yang berbeda, aturan yang berbeda, latar belakang yang berbeda, level keyakinan spiritual yang berbeda atau jangan-jangan agamanya juga beda, pendidikan yang berbeda, tingkat pencapaian dan pengalaman spiritual yang mungkin sama-sama dangkal. Di sini perzinahan pasca pernikahan bisa saja terjadi.
Jadi, jelas menikah belum seratus persen menanggulangi karma buruk perzinahan. Ya, belum tentu. Karena karma buruk itu bisa di lakukan oleh siapa saja, tidak mesti melulu di lakukan oleh orang yang belum menikah. Bahkan karma buruk perzinahan yang di lakukan oleh orang yang sudah menikah bisa lebih parah lagi di bandingkan mereka yang belum menikah. Misalnya karena ketidak puasan, karena kekecewaan, karena sengaja ingin menyakiti pasangan, karena dendam dll akhirnya salah satu bisa saja secara tidak sengaja terjerumus ke dalam perselingkuhan atau bisa juga memang sengaja selingkuh. Dan sebenarnya perselingkuhan ini justru sangat berbahaya bagi si pelanggar sumpah pernikahan, apalagi kalau mereka menikahnya dulu bersumpah di hadapan para Dewa. Itu sangat negeri coy, karena Dewa yang menjadi saksi bisa ngerjain habis-habisan si pelanggar sumpah pernikahan tersebut sampai di giring ke Neraka. Makanya kalau menikah itu lebih baik mengikat janji setia di hadapan ustadz saja ya, karena ustadznya saja istrinya ada lima. Kalau ketahuan selingkuh kamu bisa ngelez punya alasan, ustadz saja istrinya lima. Masa saya pengen punya istri dua saja, nggak boleh. Saya selingkuh ini gara-gara saya takut kamu nggak ngizinin saya kawin lagi. Coba kamu ngizinin saya kawin lagi, pasti saya kan tidak jadi selingkuh. Kamu juga bisa ngancam istri, kalau dia nggak ngizinin di madu, kamu akan ceraikan dia. Ya pasti diizinkanlah, asal kamu juga nantinya rela di racun.
Bersambung ke... Keterhubungan Antara Perzinahan Pernikahan dan Cinta Abadi Part 2